Pages

Tuesday, May 21, 2019

Pengalaman Memperbaiki Gerenda Tangan Mati Total


Rotor

     Peralatan tukang yang bandel seperti gerenda pun, kalau jarang dipakai dan tidak pernah dirawat pasti gampang sekali rusak. Entah, apa yang terjadi pada gerenda saya, sudah lama sekali tersimpan di lemari dan lama tidak menghirup tegangan listrik tahu tahu mau dipakai tidak nyala sama sekali. Mungkin terakhir digunakan sudah setahun lebih ketika saya mengerjakan tugas akhir jaman kuliah D3 dulu. Dari awal gerenda ini memang tidak pernah dalam kondisi prima, beli pun dalam keadaan bekas di pinggir jalan kapasan, sekarang sudah tidak ada karena direlokasi ke gembong asih.

     Dulu juga pernah nyala tapi kocak kocak di bagian brushnya (karbon) sampai kelihatan percikan api didalam bodinya. Saya servis di tukang reparasi kenaknya lumayan mahal, 80 ribu dan beberapa bulan setelahnya sudah abnormal lagi, kadang nyala kadang mati. Sekarang mumpung waktu longgar banyak saya coba bongkar mesin gerenda tangan kesayangan pakai teknik "asal lepas bautnya dan lihat isinya". Setahu saya gerenda juga termasuk mesin listrik seperti halnya motor listrik lainnya, pasti didalamnya punya rotor sama stator meskipun berbeda dengan konstruksi motor kipas angin. Nah, gerenda tangan saya memiliki brush/sikat/spul karbon dibagian samping kiri dan kanan. Saya pikir agak aneh karena biasanya motor AC induksi tidak memerlukan brush ini karena listriknya tersalur secara induksi (medan magnet) kecuali untuk motor AC rotor gulung yang ukurannya besar di industri. Ambil hape browsing dikit, sepertinya motor AC yang dipakai di peralatan tukang seperti gerenda dan bor berbeda dengan motor induksi biasa. 

Stator

     Konstruksi stator dan rotornya persis motor DC (brush, komutator) dan uniknya jenis motor ini bisa bekerja dengan sumber AC maupun DC. Lho, kok bisa muter ? Teorinya komutator yang ada dibawah gulungan rotor berfungsi melakukan penyearahan secara mekanis sehingga putaran motor tetap searah meski dengan sumber tegangan AC. Detilnya saya kurang paham, jadi sampean" cari tau sendiri ya. Sekarang kita selidiki penyebab gerenda saya tidak mau muter meski sudah dicolok ke sumber.

     Saya pakai avometer buat menguji saklar on/off berfungsi atau tidak, pasang di pengukuran hambatan dan cek stop kontak dengan kedua probe avometer. Ctak ctek saklar normal karena saat off jarum avo diam dan saat on terbaca nilai. Berarti tegangan sudah sampai ke mesin gerenda. Saya lepas baut atas gerenda yang mengunci rotor lalu dengan lembut rotor gerenda bisa keluar dari sarangnya. Meski dekil, tidak terlihat bekas terbakar di rotor dan stator, ada sedikit bagian isolasi stator yang mengelupas tapi saya rasa tidak masalah. Melepas brush agak merepotkan, baut plastik pengunci brush sudah macet tidak mau diputar. Karena tidak mau lama lama berkutat dengan masalah casing, saya pecah baut plastik brush dan dicongkel pakai obeng, baut sebelahnya pun harus saya akali dengan mengiris sebagian permukaan ulirnya agar bisa diconkel keluar. Akhirnya brush bisa saya lepas dan sepertinya kondisinya juga sudah minta ganti. Lantas bagaimana memasang brush kalau penguncinya saja saya pecah hehe ?? Nanti saya kasih tau di bagian finishing.

Brush karbon

     Kalau kita amati, dibagian dalam terdapat kabel yang diujungnya ada per melingkar yang ketika saya buka nongkrong dibawah stator. Kalau dilihat per ini jadi semacam penyalur arus ke brush, soale dari bentuk ujung rumah brush ada sedikit lengkungan melingkar yang cocok kalau ditempatin per ini. Dengan sabar saya coba masukin kembali per ke rumah brush pakai dua batang obeng, agak bandel dia rupanya, sudah tidak seberapa melar. Logikanya dari stop kontak tegangan melalui saklar, dari saklar ini lewat kabel per tadi menuju brush lalu dari brush menyalur ke komutator, baru motor gerenda bisa berputar. Sekarang kita ganti brush yang sudah aus tadi dengan yang baru. Saya cari di toko sepasang cuma 10 ribu, kalau tidak ada yang tipenya sama, cari saja yang mirip mirip. Rotor saya pasang lagi ke statornya, terlihat diujung rotor bearing pelumasnya sudah hitam mungkin lain kali saya ganti kalo ada. Jangan lupa mata gerinda diputar putar buat menguji pemasangan tadi bener apa tidak, karena saya merasa putaran tidak halus mungkin karena baut rotor tidak pas, saya lepas lagi dan dipasang lagi pelan pelan sampai dirasa putaran sudah enak.

Yang penting bisa hehe.

     Brush saya pasang dengan menekan pernya sampai masuk ke rumah brush semua dan ujung besi menempel dengan besi rumah brush. Buat mengakali pengunci luar saya pakai ganjel seadanya, kancing baju sama terminal box, sebenarnya mau cari kayu atau apalah yang enak tapi karena pengen segera tau hasilnya segera saja saya isolasi dengan perekat listrik. Sebenarnya tidak praktis karena tiap kali mau ganti brush harus bongkar pasang isolasi, tak apalah yang penting bisa dipakai. Persiapan oke, kabel saya colokkan ke stop kontak. Whiiing gerenda saya berputar kencang seperti baru mati suri. Asyik siap mbengkel lagi deh. Lumayanlah daripada servisin di tukang mending duitnya buat makan. Cuman kelemahannya kalau digunakan untuk memotong plat logam cepat panas, saya pernah coba untuk memotong plat alminium 2mm. Monggo dulur dulur yang pernah ada pengalaman  juga ditambahin disini kisahnya haha. 


No comments:

Post a Comment

Budayakan komen gan ! Sekalian silaturahmi :D